aku lupa kapan sydney datang di rumahku.
waktu itu aku terkejut saat kakakku membawa pulang seekor siberian huskey ke rumah.
seneng sekaligus juga khawatir takutnya dia ga bisa temenan sama anjingku yg lain.
dia agak kurus, tapi dia cantik
warna matanya abu2. pertama kalinya aku berani dekat dengan siberian huskey yang mempunyai perawakan seseram itu.
ternyata dia hanya seekor anjing manja sama seperti shitzu .
dia lucu, oh ya dia masih berumur 4bulan.
masih manis dan lucu.
awalnya dia baikbaik saja tuh, cuma lambat lambat dia mulai batuk dan flu.
aku ga sadar, aku pikir itu hanya penyakit biasa, dibawa ke dokterpun dokter cuma kasih obat imun untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
dia masih mempunyai nafsu makan, cuma dia agak mencret2.
aku kembali ke dokter , dokter bilang dia gak bisa dikasih obat hanya butuh imun saja untuk daya tahan tubuhnya biar sehat lagi
aku masih memberikan rutinitas bubuk imun juga scott emulsion. dia seger ga ada tanda sakit.
entahlah hari itu emang agak aneh, tepatnya 1 minggu yang lalu.
aku begitu males untuk berangkat kuliah. aku masih gendong dia saat aku mau berangkat ke kampus. tapi ga pernah aku sangka itu ada detik terakhir aku bermain dengannya.
aku ga enak badan, lemes banget rasanya. aku ga ikut kelas, cuma titip absen dan aku tertidur di mobil tepatnya di kursi belakang.
gak enak badanku yang membuat ku ingin cepet2 sampe di rumah.
tiba2 aku melihatnya kejang2 berbusa dan dia menggerang kesakitan. aku takut , aku bingung aku cuma bisa nangis dan khawatir.
saat aku sampe di dokter. dia hanya bilang penyakit distemper ini telah menyerang ke otaknya , masa hidupnya hanyalah 25%, aku bener2 ga kuat, hati disini miris. aku sayang sydney.
dia disuntik diinfus, diberi imun, dokter berusaha semaksimal mungkin, cuma alat medis disana kurang lengkap.
Akhirnya aku dan papa memutuskan untuk membawa ke klinik hewan di daerah sunter karna disana alat medisnya lengkap dan terima rawat inap. aku ga kuat, pala ku bener-bener sakit. aku gak ikut ke sana.
Aku tidur di rumah, aku demam. aku ga tau apa2 lagi. Sorenya, kakakku di telpon kalau sydney telah meninggal. aku pun gak ketemu sydney lagi di detik terakhir dia pergi.
hanya terakhir di klinik kecil dekat rumahku.
Entahlah hatii ini miris, bagiku mereka layaknya seorang sahabat
dia ga pernah bicara dia ga pernah menjawab, tapi setiap aku sepi. mrk duduk disampingku. mereka diam seolah mereka mendengar. walau terkadang tatapan matanya seperti berkata :"apa yg sedang kamu lakukan disana" tapi aku merasa mereka sahabat ku , dekat.
temanku dalam sepiku.
Mereka juga butuh sahabat bukan majikan . Mereka tau .
RIP SYDNEY .
tidurlah tenang
dan hiduplah senang disana.
suatu hari kita akan bertemu disana .
kamu akan menjadi anjingku lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar